"GREAT AUTHORS SUPPORT EACH OTHER" (Fida Abbott, February 2013).
Bersama Wagub Jakarta, Pak Ahok, di ruang kerjanya, DKI Jakarta, 2013 |
Wawancara pertama di ajang esklusif ini menampilkan seorang penulis buku bernama Piter Randan Bua yang telah menulis buku berjudul Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, Sang Pemimpin yang Berjiwa Melayani dan baru saja beberapa minggu lalu diterbitkan. Siapakah penulis ini? Ikutilah wawancara esklusif di bawah ini bersama Piter Randan Bua.
WAWANCARA ESKLUSIF
A: Buku Anda, Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, Sang Pemimpin yang Berjiwa Melayani cukup menarik minat para pembaca. Bagaimana awal mula Anda mendapatkan ide untuk menulis buku tersebut?
P: Ide saya muncul untuk menulis tentang Ahok berawal dari kegelisahan hati saya melihat para pemimpin bangsa ini yang banyak terjerat kasus korupsi dan mementingkan diri sendiri sementara penderitaan rakyat tak kunjung membaik. Jokowi dan Ahok hadir memberikan angin segar di tengah besarnya harapan rakyat akan pemimpin yang mengayomi dan berani memasang badan untuk mengubah nasib mereka. Ahok layak menjadi inspirator. Saat jalan-jalan ke tokoh buku, saya mendapati banyak penulis menulis tentang Jokowi tetapi tentang Ahok hampir tidak ada. Sementara Ahok tak beda fenomenalnya dengan Jokowi dalam melayani masyarakat, baik ketika menjadi bupati di Belitung Timur maupun saat menjadi anggota DPRD dan DPR RI.
A: Atas dasar apakah Anda berkeinginan menulis tentang kepemimpinan Ahok?
P: Saya melihat bahwa kepemimpinan Ahok memberikan sesuatu yang sangat berbeda dengan kebanyakan pemimpin di bangsa ini. Ahok berani menempuh jalan yang penuh risiko demi kepentingan rakyat. Ia berani dan tanpa kompromi dengan siapa pun yang mencoba menyelewengkan kebenaran. Saya ingin masyarakat tidak hanya tahu bahwa Ahok berani memasang badan untuk kepentingan rakyat tanpa mengetahui nilai-nilai di balik keberaniannya memilih jalan itu.
P: Saya mengenal Ahok sejak 2005 saat saya masih menjadi mahasiswa di Makassar. Sejak saat itulah hampir setiap minggu kami berkomunikasi walaupun hanya dengan SMS. Semua SMS saya pasti dibalasnya walaupun ia cukup sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai Bupati dan Wakil rakyat. Saat menjadi anggota DPR RI dan Wagub DKI Jakarta, saya kadang-kadang menyempatkan diri menemuinya bila ke Jakarta dan ia selalu menyambutnya dengan senang hati. Dalam beberapa kesempatan saya secara tidak langsung mewawancarainya.
A: Saat menyusun buku tersebut, hal tersulit apakah yang Anda pernah temui dan bagaimanakah Anda menemukan solusinya?
P: Saya tidak menemukan kesulitan yang cukup berarti. Saya sangat terbantu dengan peranan media yang cukup banyak mengekspose terobosan-terobosannya. Dari situ pulalah saya mendapatkan banyak informasi tentang cara memimpin Ahok.
A: Apa yang Anda harapkan dari terbitnya buku tersebut?
P: Saya berharap buku ini menjadi kontrol bagi Ahok sebagai pemimpin pelayan sebagaimana dambaan rakyat memercayainya. Menjadi tamparan keras bagi mereka yang sakit lutut membungkuk untuk menolong rakyat dan pelajaran berarti bagi siapa pun yang ingin menjadi pelayan di bangsa ini.
A: Bagaimanakah sikap Ahok saat mengetahui Anda akan menulis tentang kepemimpinannya dan setelah terbitnya buku tersebut?
P: Ahok mengatakan terima kasih untuk perhatiannya, sembari berharap banyak kaum idealis muncul untuk mengubah bangsa ini menjadi lebih baik. Ia mengatakan bangsa kita kekurangan politisi yang dapat diandalkan.
A: Menurut Anda kepemimpinan yang seperti apakah yang layak disandang oleh para pemimpin bangsa kita?
P: Sebagai masyarakat awam saya tidak terlalu banyak berharap. Mungkin sama dengan rakyat kecil lainnya. Saya hanya berharap agar semua pemimpin bangsa ini belajar mencukupkan dirinya dengan gajinya dan berhenti menggunakan uang Negara lebih dari seharusnya.
A: Sebagai seorang penulis, apakah rencana Anda setelah penerbitan buku ini?
P: Saya akan menulis lagi sisi lain dari kehidupan Ahok tentang sikap politiknya memilih menjadi politisi yang menyuarakan suara kenabian (prophetical voice).
A: Pesan apakah yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca buku Anda dan kepada para pemimpin bangsa kita?
P: Pada akhir setiap bab dalam buku "Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, Sang Pemimpin Yang Berjiwa Melayani" saya mengajak para pembaca berdoa untuk Indonesia yang lebih baik. Selain itu saya berharap para pembaca mulai meninggalkan pemimpin yang hanya membohongi mereka. Untuk para pemimpin sebaiknya menakar kembali niat baik mereka: benarkah motivasi mereka didorong oleh keihklasan dan kerelaan untuk berkorban atau didorong oleh uang?
A: Sebagai salah satu pembaca novel Antusiasme, ceritakan bagaimana pertama kali Anda mengenalnya dan bagaimanakah mendapatkannya?
A: Apa yang menjadi daya tarik dan motivasi Anda sehingga berkeinginan membeli buku tersebut dan membacanya?
P: Sebagai penulis pemula saya tertarik dengan sub judulnya yang mengatakan ‘Novel Perjuangan Seorang Penulis Meraih mimpi.’ Saya ingin belajar dari Fida Abbott meraih mimpinya sebagai seorang penulis.
A: Sebagai salah satu pembaca novel Antusiasme, hal apakah yang dapat Anda petik sebagai pembelajaran dari cerita tersebut?
P: Saya melihat bahwa Fida Abbott menjadikan dirinya sebagai salah satu perempuan yang berhasil membongkar mitos bahwa ibu rumah tangga yang sesibuk apa pun dengan anak apalagi dengan bekerja paruh waktu tidak bisa berbuat banyak dan menghasilkan karya-karya yang spektakuler. Selain itu ia telah menjadikan kisah-kisah umum yang sering dilakukan banyak orang (kegiatan rumah, mengasuh anak, komunikasi dengan suami, ibadah, dll) menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi siapa pun yang membacanya.
A: Dari hasil menikmati Antusiasme, cerita apa yang menurut Anda paling menarik/berkesan/disukai dan apakah alasannya?
P: Sebagai seorang ayah yang masih baru, saya sangat terkesan dengan Fida dan suaminya memperlakukan anaknya, Wanda, dengan selalu memberikan pujian dan perkataan-perkataan positif yang selalu ada di setiap Bab. Saya menerapkannya kepada anak saya. Sungguh menyenangkan. Selain itu saya terkesan dengan Bab 17 ‘"Hari-hari Baru". Fida mengisahkan bagaimana ia menemukan hidup yang berarti dan penuh kegairahan setelah sekian lama tersita dengan kesibukannya. Ia menemukannya saat ia meluangkan waktu sejenak bersaat teduh dan merenungkan Firman Tuhan. Sebuah penemuan yang sangat penting melebihi keberhasilannya dalam menulis.
A: Bagaimanakah pendapat Anda bila akan ada/diterbitkan buku saga Antusiasme yang kedua?
P: Sangat setuju dan saya akan memilikinya lagi, hehehehe.
A: Kepada siapakah Anda merekomendasikan novel Antusiasme?
P: Novel Antusiasme layak dibaca oleh siapa pun yang menginginkan hasil-hasil melebihi potensi mereka. Juga layak dibaca oleh mereka yang mengharapkan hasil 100 persen dan yang merasa tak mampu berbuat apa-apa selain tugas-tugas pokoknya.
A: Kembali mengenai buku Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, Sang Pemimpin yang Berjiwa Melayani, kepada siapakah Anda merekomendasikannya dan bagaimanakah mendapatkannya?
P: Buku "Berkaca Pada Kepemimpinan Ahok, Sang Pemimpin yang Berjiwa Melayani" layak dibaca oleh siapa pun terutama mereka yang ingin menjadi pemimpin dan manusia yang tidak mau dihujat karena menyelewengkan kebenaran. Karena itu saya mengemasnya dengan sangat sederhana dan dapat dijangkau oleh siapa pun. Para pembaca dapat menemukannya di toko-toko buku terdekat atau memesannya langsung ke Penerbit Taman Pustaka Kristen Jogjakarta. Jl. Dr. Wahidin 38A, Yogyakarta 5522 Telp/Fax (0274) 512449, CDMA (0274) 9223243, Email : info@tamanpustakakristen.com.
***
PROFIL
Piter Randan Bua, lahir di Pantilang, 20 Oktober 1982. Saat ini tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Ia anak kedua dari pasangan B. Randanan (alm) dan Sarlotha Sandanginan. Ia menikah dengan Ludia Lembang dan telah dikaruniai satu orang anak, Prinza Evangelica Randanan. Ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 50 Pantilang dan SD 388 Salubone Lara, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 2 Baebunta dan SMPN 1 Wundulako Kolaka. Lalu ia melanjutkan Sekolah Perawat Kesehatan Pemda Kolaka dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar. Beberapa karyanya telah diterbitkan di Media Massa: Indonesia dalam Bingkai Krimanalitas, Dekolonisasi Perekonomian Nasional, Merajut Perdamaian, Memperhatikan Kaum Ibu, Mendambakan Perempuan Pemimpin, Harmonisasi Antara Penguasa, Pengusaha dan Buruh, Belajar dari Om Liem, Pemimpin yang Layak Didengarkan, BPK Disfungsional?, Bangsa Nekrofilus, Menabur ‘Sampah’ Menuai Bencana. Ia dapat dihubungi di e-mail: Pitzdiah@yahoo.com, Twitter @PiterRandanB, dan Facebook:Pither Randan B.(*)
(Disponsori oleh Vemma, Viviana Andrew)