Novel Saga Perjuangan Seorang Penulis Meraih Mimpi (Berdasarkan kisah nyata penulisnya). Novel Antusiasme saat ini tersedia di semua cabang Toko Buku Gunung Agung.

Bisa juga dipesan-kirim. Silahkan kontak SMS ke penerbit YKBK di nomor 089653506988 atau kirim
email ke info@penerbitbinakasih.com, telepon 62 21 4209586, faksimili 62 21 4250357,
dan alamat surat ke Jl. Letjen Suprapto 28, Jakarta 10510

Komentar Para Pembaca

KOMENTAR PARA PEMBACA

This book will save, help, and support Indonesian women. (Atri Sriwardhani, Surabaya, Jawa Timur, 19 Pebruari 2012).

Menarik sekali. Aku termotivasi banget dan lebih semangat sekarang menyelesaikan novelku walaupun sampai sekarang belum ada novel yang bisa masuk penerbit, tapi dengan "Antusiasme" Mbak Fida, aku harus mencoba mengirimkan novelku ke penerbit. Thanks a lot. (Artrias Setiawan, Solo, Jawa Tengah, 26 Maret 2012)

Novelnya sangat menginspirasi, semoga saya bisa mengikuti dan meraih juga segala impian saya. (Fanny Sie, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 April 2012)

Tidak semua buku bisa membawa imajinasi pembaca sesuai maksud penulis. Buku Fida membawa imajinasi saya masuk. Jadi feel-nya Fida saat menulis itu bisa dirasakan juga. Pantaslah judulnya Anstusiasme. Karena Antusiasme yang betul akan menular, baik mendengar langsung atau membacanya. Great. (Ivo Christiana, Medan, Sumatera Utara, 22 April 2012)

Bersyukur dan terharu, saya harus bisa mewujudkan mimpi. Terima kasih Mbak atas pencerahanya. Setelah membaca tentang Mbak, saya langsung semangat dan menggebu. (Sriyatun Untoro, Jakarta, Jawa Barat, 23 April 2012)

Buku Novel Antusiasme karya mbak Fida Abbott ini memang sungguh luar biasa isinya. Buku ini memang sangat menginspirasi dan luar biasa. Saya pun mengambil hikmah secara pribadi. (Tri Wahyuni Rahmat, Samarinda, Kalimantan timur, 11 Mei 2012)

Novel Antusiasme telah membuka mataku, membangunkan kembali impianku, sebuah impian untuk menulis novel. Impian yang mengalami mati suri. Impian yang terlihat impossible. Namun, kita tak akan mengetahui kedalaman kolam sampai kita mau masuk ke dalam kolam tersebut. (Indri Noor Hidayati, Jember, Jawa Timur, 16 Juni 2012)

Buku kesayanganku: Antusiasme, memberiku motivasi dan semangat kembali untuk berkarya dalam talenta yang Tuhan berikan di bidang penulisan, juga memberi inspirasi kepadaku karena menulis trik-trik penulisan. (Sally Pasaribu, Jakarta, Jawa Barat, 2 Juli 2012)

Aku sangat suka novel Antusiasme, sangat menginspirasiku untuk selalu memakai waktu luangku untuk hal-hal yang berguna dan juga disiplin waktu yang Mbak Fida terapkan membuatku semakin bersemangat untuk belajar mendisiplinkan diri terhadap waktu. (Agustina Ayu Puspitasari, Malang, Jawa Timur, 5 Juli 2012)

Rimbunnya pepohonan dan semilir angin di sekitar gedung Sate, Bandung, saat menunggu berbuka puasa, membangun semangat cita-cita membuat novel, gara-gara terinspirasi Antusiasme. (Johanes Krisnomo, Semarang, 5 Agustus 2012)

Kamis, 21 Maret 2013

Lokasi Cerita Novel "Antusiasme" (Bagian I)

Lokasi atau setting cerita utama novel Antusiasme mengambil tempat di rumah kediaman penulis sendiri, Fida Abbott, sebuah kota yang jauh dari hikuk pikuk keramaian kota, tepatnya di kota Coatesville, Negara Bagian Pennsylvania, di Amerika Serikat.

Bila sang penulis meluangkan waktu membaca di halaman belakang di pagi atau sore hari, ditemani dengan serangkaian bunga Daffodil, hasil panen tanaman sendiri (berkebun) di belakang rumah.




Tampak halaman belakang rumah dilihat dari kaca jendela kamar utama di lantai atas, tepat berhadapan dengan  meja  notebook si penulis saat menulis novel Antusiasme. Gambar diambil saat si penulis usai mengatur ruangan di kamar utama, memberi ruang lebih baginya untuk aktifitas menulis.

Halaman depan rumah
\
Halaman samping rumah


Berbagai puluh jenis tanaman di kebun si penulis.  Saat penat datang, berkebun merupakan salah satu aktifitas  menyenangkan di sela-sela kegiatan menulis.  Selain membuat pikiran si penulis segar, berkebun merupakan kegiatan berolah raga yang menghasilkan panen bunga dan buah.














 






Wanda yang menggemaskan senang sekali menemani ibunya berkebun  sambil bermain dan menikmati keindahan bunga-bunga di taman.


Wanda yang berusia lima tahun sedang berlompat tali.

Wanda bersama ibunya, penulis novel Antusiasme.

Foto-foto di atas ditayangkan, terinspirasi dari beberapa pembaca yang mengaku mencoba menggambarkan lokasi/setting cerita-cerita tersebut diambil. Kiranya semakin menarik dan akan semakin menarik lagi untuk lokasi/setting pengambilan buku kedua Antusiasme saga yang saat ini masih sedang ditulis.

Ikuti tayangan bagian kedua lokasi/setting berikutnya.(*)

Senin, 11 Maret 2013

PERAYAAN SETAHUN ANTUSIASME (8): Wawancara Bersama Penggagas Buku "Kehamilan yang Menakjubkan"

"GREAT AUTHORS SUPPORT EACH OTHER" (Fida Abbott, February 2013), itulah tema memeringati setahun novel Antusiasme yang diusung oleh penulisnya sendiri.

Wawancara esklusif dalam rangka memeringati acara tersebut (versi Bahasa Indonesia) sudah berakhir dengan ditandai oleh persembahan wawancara terakhir dari seorang penggagas terbitnya buku berjudul Kehamilan yang Menakjubkan di blog ini yang telah diterima pengajuannya akhir bulan lalu.

Siapakah ia dan buku apakah yang telah menjadi sesuatu yang banyak ditunggu pembacanya?  Mari ikuti wawancara esklusif ini bersama Tri  Wahyuni Zuhri, seorang penulis aktif dan kreatif berasal dari Samarinda.

Bagi para penulis lainnya yang tertarik untuk berpartisipasi di acara wawancara esklusif ini, mohon menunggu pada acara-acara selanjutnya.  Agar tidak ketinggalan berita, Anda bisa berlangganan di blog ini.

WAWANCARA ESKLUSIF

Sari Azis (kiri) dan Tri Wahyuni Zuhri (kanan)
A: Buku Kehamilan Yang Menakjubkan ini tampaknya menarik. Ide apa yang memotivasi Anda menggagas terbitnya buku ini?
T: Buku Kehamilan yang Menakjubkan ini memang memiliki arti tersendiri bagi saya secara pribadi. Berawal dari kegundahan saya, ketika mendapatkan kenyataan bahwa saya hamil kembali. Mengingat anak-anak saya masih kecil, dan riwayat kehamilan sebelumnya tidak mudah karena saya harus bed rest panjang.

Namun saya sadar, kehamilan merupakan sebuah anugerah dan keajaiban dari Tuhan. Saya tidak mungkin bersedih atau menolak anugrah itu. Hingga akhirnya muncul ide untuk membuat buku yang berisi kisah-kisah nyata mengenai kehamilan.

Saya yakin banyak pasangan yang memiliki beragam cerita mengenai kehamilan yang mereka jalani. Tentu saja banyak moment yang tidak bisa terlupakan begitu saja. Selain sebagai support saya pribadi yang saat itu sedang hamil, saya pun ingin memberikan kesempatan para ibu untuk menyeritakan kehamilan yang dijalani atau yang pernah dialami. Tidak hanya moment kebahagiaan, kegembiraan tetapi juga perjuangan yang mereka bisa tumpahkan dalam tulisan. Saya berharap buku ini akan menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi siapa saja yang membacanya.

Beruntung ide saya ini didukung penuh oleh suami, serta patner kerja saya, Sari Azis. Bersamanya, saya beberapa kali terlibat proyek penulisan. Sari Azis dengan senang hati bersedia saya daulat menjadi juri serta editor buku ini.

A: Bagaimana Anda merealisasikan terbitnya buku tersebut?
T:  Karena buku ini berbentuk antologi berisi berbagai kisah kehamilan, tentu saja dibutuhkan beberapa kontributor penulis. Saya dan Sari pun sepakat untuk membuat sebuah lomba menulis dengan tema Kehamilan yang Menakjuban di jejaring sosial. Dari peserta lomba tersebut, nantinya akan disaring 30 orang yang lolos dan karyanya dibukukan menjadi satu.

Beruntung pula suami saya mendukung penuh ide saya ini. Ia pun bersedia membantu menjadi sponsor, termasuk sponsor hadiah lomba kepada para pemenang, serta turut membantu hingga buku ini terbit.

A: Bagaimana respons dari para calon kontributor yang termasuk para peserta lomba?
T: Terus terang, saya dan Sari Azis cukup terkejut dengan respons para peserta lomba. Apresiasi yang sungguh luar biasa ditunjukkan dengan meningkatnya peserta yang mengikuti lomba ini. Ada sekitar 235 tulisan yang kami terima pada saat penutupan lomba. padahal masih ada banyak tulisan lagi yang terpaksa kami tidak terima karena melewati batas penutupan lomba. Yang cukup menarik, peserta tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi dari negara lain seperti Malaysia, Brazil, Jepang.
Kisah yang mereka ceritakan pun beragam. Tidak hanya kisah kehamilan yang dituturkan oleh para istri, melainkan para suami yang menyeritakan kehamilan istrinya, atau kisah kehamilan yang dialami ibu, saudara ataupun kerabat mereka. Kisah-kisah itu tidak hanya berisi kebahagiaan dan rasa suka cita tetapi ada pula yang berkisah tentang perjuangan, keharuan, hingga keiklasan.


A: Judul apa yang ditulis oleh pemenang pertama? Ceritanya mengenai apa?
T:  Judul tulisan pemenang pertama yaitu Miracle Baby. Tulisan ini memang sangat kuat penulisannya dari segi tema yang diangkat. Tulisan ini berkisah tentang pengalaman seorang perempuan yang hamil, namun di sisi lain ia divonis oleh dokter mengidap penyakit yang bisa membahayakan janin yang dikandungnya. Namun ia tidak putus asa, dan tetap berikhtiar serta mempertahankan kandungannya. Ia pun mencoba mencari kebenaran dengan berbagai informasi dan dokter lainnya.

Walaupun perjalanan kehamilan tersebut penuh perjuangan, ia tetap berkeyakinan Tuhan akan memberikan kekuatan dan keajaiban. Dan akhirnya doa dan harapannya terwujud. Anaknya lahir dengan sehat dan sempurna. Bahkan saat ini sang anak mempunyai prestasi akademik yang membanggakan.

Kisah Miracle Baby ini memang layak menjadi pemenang. Kekuatan cerita dan hikmah di dalamnya benar-benar menginspirasi setiap pembaca.

A: Bagaimanakah respons para pembaca setelah terbitnya buku ini dan cara jitu Anda memasarkan buku tersebut?
T: Respons  pembaca sungguh di luar dugaan kami. Mereka sangat senang dan menunjukkan apresiasi atas terbitnya buku ini. Banyak kisah di dalamnya yang menginspirasi dan menguatkan. Bahkan buku ini tidak hanya dijadikan koleksi pribadi. Ada pula yang memberikan buku ini sebagai hadiah untuk istri, keluarga, kerabat, atau teman mereka.

Ada pula pembaca yang mengaku tersenyum terus membaca buku ini, khususnya setelah membaca kisah yang dituliskan para suami tentang kehamilan istri mereka. Para suami menulis kisah mereka mendampingi sang istri selama hamil, termasuk menghadapi fase ngidam ataupun mood istri yang berubah-rubah selama hamil. Namun ada pula pembaca yang begitu terharu karena ada beberapa kisah yang penuh dengan perjuangan luar biasa. Misalnya kisah seorang perempuan yang harus mengalami keguguran beberapa kali, namun ia tetap tidak menyerah untuk hamil kembali; atau cerita bagaimana seorang ibu yang sedang hamil harus berjuang hidup saat tsunami terjadi di Jepang. Begitu pula cerita seorang ibu yang berjuang demi bayinya, dan harus menerima dengan iklas ketika sang bayi lebih dahulu dipanggil Tuhan.

Semua cerita bertutur dengan indah dan tetap memberikan arti bahwa kehamilan merupakan sebuah anugreah. Beberapa cara jitu untuk mempromosikan buku ini, yaitu melalui jejaring sosial, blog, internet, launching, serta bedah buku, bahkan dengan meresensinya di berbagai media daerah dan nasional. Pembaca pun bisa memesan langsung ke penerbit buku ini.

A:  Bagaimanakah respons para pemenang dan penulis yang telah terpilih tulisannya untuk dibukukan tersebut? Lalu apakah pengaruhnya terhadap Anda sebagai penggagas utama terbitnya buku tersebut?
T:  Tentu saja respons pemenang dan penulis dalam buku tersebut sangat senang. Mereka sangat bahagia dengan kehadiran buku Kehamilan yang Menakjubkan. Kisah-kisah kehamilan yang mereka alami bisa diwujudkan dalam buku. Selain sebagai bentuk apresiasi dari pengalaman mereka, buku ini membawa manfaat positif bagi pembacanya.

Buku ini sangat berpengaruh besar bagi kehidupan saya. Begitu pula bagi patner kerja saya, Sari Azis. Bagi saya, buku ini benar-benar spesial karena begitu banyak kisah-kisah di dalamnya yang membuat saya terinspirasi untuk lebih bersyukur kepada Tuhan, khususnya mensyukuri kehamilan saya yang alami kala itu. Di sisi lain, buku ini pun memberikan kesempatan saya berkenalan dengan teman-teman sesama penulis dan penerbitan. Sungguh hal itu merupakan anugerah yang tidak saya duga sama sekali.

A:  Pesan apakah yang ingin Anda sampaikan kepada para calon ibu baru atau mereka yang sedang menantikan kehamilan dan sekaligus menghadapi berbagai macam masalah yang akan memengaruhi kehamilan mereka?
T:  Pesan saya kepada teman-teman agar selalu bersyukur, bersemangat, berfikir positif dalam kehidupan ini. Kehamilan merupakan anugrah dan keajaiban luar biasa yang diberikan oleh Tuhan. Walaupun bisa saja dalam perjalanan kehamilan itu terasa bahagia, sedih, haru, namun semua benar-benar menakjubkan untuk dijalani. Apabila saat ini, ada yang masih menanti kehamilan, jangan mudah menyerah atau patah semangat. Yang terpenting tetap berusaha dan berdoa. Tuhan pasti mendengarkan doa-doa kita.

A:  Sebagai salah satu pembaca novel Antusiasme, apa yang memotivasi Anda untuk ingin membaca buku tersebut dan dimanakah Anda mendapatkannya?
T:  Terus terang, pertama kali saya melihat cover novel Antusiasme tersebut di sebuah group penulisan di jejaring sosial, saya langsung tertarik sekaligus penasaran. Saya pun segera search di internet untuk mengetahui lebih lanjut mengenai buku ini. Terlebih di cover depan tertulis jelas "Pinnacle Book Achievement Award". Apalagi penulisnya orang Indonesia juga. Saya pikir pasti novel ini luar biasa sampai bisa mendapatkan penghargaan seperti ini di Amerika Serikat.

Ketika saya mengunjungi orang tua di Samarinda, saya menyempatkan diri ke Toko buku Gramedia . Dan wow!  Begitu girangnya saya mendapatkan novel tersebut dipajang rapi di salah satu rak untuk buku terbaru. Tanpa pikir panjang saya langsung membelinya. Ternyata novel itu memang luar biasa.

A:  Bagaimanakah cerita dalam novel tersebut dapat memengaruhi kehidupan Anda dan hal-hal apakah yang dapat dipetik sebagai pembelajaran?
T:  Banyak hal dari novel tersebut yang membuat saya terkesan dan memang hal itu merupakan kekuatan dari novel itu sendiri. Terutama bagaimana sikap antusias bisa membuat seseorang lebih bersemangat dan bergairah menjalani kehidupan ini. Salah satu hal yang saya kagum dan belajar dari novel ini, khususnya pada tokoh utama, mengenai bagaimana seorang ibu rumah tangga bisa tetap berkarya tanpa melupakan kehidupan keluarganya. Karena sering kali, banyak ibu rumah tangga yang malah merasa tidak berkarya lagi dengan banyak urusan rumah dan pribadi.  Tidak ada yang tidak mungkin bagi perempuan untuk berkarya namun tetap menomor satukan keluarga, asalkan yakin, disiplin dan terus berusaha.

A: Dari hasil menikmati Antusiasme, cerita apa yang menurut Anda paling menarik dan paling Anda sukai? Apakah alasannya dan dapat ditemukan di bab ke berapa?
T: Sebenarnya banyak cerita yang menarik dan menyentuh perasaan saya dari novel ini, tertama pada bab yang mengisahkan perjuangan tokoh utama. Bagaimana memulai menulis ia lakukan sungguh-sungguh secara disiplin dan konsisten. Walaupun ia sempat mempunyai kendala dalam penguasaan bahasa, semua bisa ia taklukan dengan kesungguhan. Demikian dalam cerita bagaimana keluarga, khususnya suami dan anak untuk mendukung aktifitas dan pekerjaannya. Namun tetap ia berusaha tidak bergantung dan berdiri dengan kemampuannya sendiri. Jujur saja, dari cerita dalam novel itu menambah semangat saya untuk bangkit dan terus berkarya walaupun dalam kondisi apa pun.

A: Kira-kira kepada siapa Anda merekomendasikan novel Antusiasme dan apakah alasannya?
T:  Seperti saya bilang sejak awal, novel ini memang luar biasa. Tentu saja saya rekomendasikan tidak hanya kepada teman-teman sesama penulis, tetapi kepada keluarga, kerabat dan teman-teman karena begitu banyak hikmah yang bisa dipetik dalam novel ini. Dan itu pun bisa diambil hikmahnya oleh semua orang.


A: Kembali mengenai buku Kehamilan Yang Menakjubkan, kepada siapa Anda merekomendasikannya dan di mana saja mendapatkannya?
T:  Buku ini saya rekomendasikan tidak hanya kepada pasangan suami istri, tetapi juga kepada masyarakat secara luas. Buku ini bisa dipesan langsung ke penerbitnya, di website http://www.leutikaprio.com/produk/110210/true_stories/1111350/kehamilan_yang_menakjubkan


PROFIL PENULIS:

Tri Wahyuni Zuhri, lahir di Samarinda, 1 Mei, 33 tahun lalu, terlahir dari pasangan H. Achmad Zuhri dan Hj. Noor Aisyah. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Brawijaya Malang, mulai menekuni dunia tulis-menulis ketika terjun pada kegiatan penulisan sejak SMP. Yuni, begitu ia biasa disapa, selama ini lebih banyak menulis dalam bentuk artikel dan essai. Ia telah menghasilkan tulisan-tulisan artikel dan essai serta beberapa cerpen dan puisi yang telah dipublikasikan, baik di media cetak maupun media internet.  

Buku-bukunya yang telah di terbitkan, Kumpulan cerpen Tidak Cukup Hanya Cinta (Penerbit Araska, 2008), Antologi cerpen Badadai (Araska, 2010), Antologi essai Perca (BWC, 2010), Curhat Bisnis (Calista, 2012), For The Love Of Mom (Etera, 2011), Cobek Digital Mom (2011), Anak Nakal atau Banyak Akal? (Elex Media, 2012), Ketika si Buah Hati Bertanya (Iklas Media, 2012), Kaltim dalam Cerpen Indonesia (Pustaka Spriti, 2011),  dan beberapa buku yang masih dalam proses penerbitan.  

Ia belajar sastra secara otodidak dan berdiskusi dengan para senior yang lebih dahulu terjun dalam dunia sastra, terutama dalam membuat cerpen dan puisi.   Hingga saat ini ia masih aktif dalam dunia penulisan dan aktif bersama teman-teman penulis Kaltim mengampanyekan cinta membaca dan menulis.  Selain itu ia telah meraih beberapa penghargaan di bidang penulisan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional. 

Ia tinggal di Bontang bersama suami dan buah hatinya. Akftivitas menulis dilakoninya dengan sepenuh hati dengan motivasi dan dukungan dari sang suami tercinta. Hingga kini ia aktif bergelut di bidang usaha sebagai mompreneur dan memiliki EO Fight & Winner. Aktif di Jaring Penulis Kaltim (JPK), Borneo’s Women Community (BWC), Studio Kata, Koordinator IIDN Bontang, Macibaku Bontang, serta kegiatan entrepreneur dan yang bersifat sosial.  Yuni dapat ditemui di triwahyunizuhri@yahoo.com atau di facebook (Tri Wahyuni Zuhri), dan Web http://yunisukses.com. (*)

Acara ini disponsori oleh:
dan



Jumat, 01 Maret 2013

PERAYAAN SETAHUN ANTUSIASME (7): Wawancara Bersama Seorang Dosen UI, Penulis Cerita Mendesirkan Hati


"GREAT AUTHORS SUPPORT EACH OTHER" (Fida Abbott, February 2013), itulah tema memperingati setahun novel Antusiasme yang diusung oleh penulisnya sendiri.

Sehubungan dengan tema tersebut, setelah pengumuman pemenang Duta Antusiasme, acara selanjutnya yang telah ditunggu-tunggu adalah wawancara bersama para penulis buku (solo, co-author, dan antologi) yang telah membaca Antusiasme atau Enthusiasm.  Bagi siapa saja yang masuk dalam kategori tersebut dan berminat untuk berpartisipasi dalam ajang ini, silahkan menghubungi penulisnya melalui facebook, email atau "Contact me" di bagian bawah blog ini atau "Contact Form" di sebelah kanan bawah www.abbottsbooks.com.

Oleh karena perayaan setahun Antusiasme telah berlalu, maka para author yang masih berminat akan ditampilkan pada acara lainnya yang akan datang.  Namun waktunya masih belum ditentukan.
  
Tampaknya acara wawancara ini semakin menarik dan banyak disukai.  Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung, telah melebihi 500 halaman dalam waktu sekitar dua minggu. 

Baiklah, akhirnya kita sampai pada wawancara keenam.  Yang akan ditampilkan di bawah ini adalah dengan seorang dosen Universitas Indonesia yang gemar sekali menulis cerita-cerita dan puisi yang mendesirkan hati. Siapakah ia?  Ikutilah wawancara berikut ini bersama Rianti Setiadi.


WAWANCARA ESKLUSIF

A:  Penulis Enthusiasm, FidaAbbott, berkata bahwa ia telah membaca dua buku Anda yang baru terbit berjudul Air Mata (kumpulan puisi) dan Cerita Mereka, Cerita Kita (25 kumpulan cerita yang menyentuh hati) yang menurutnya telah mendesirkan aura hatinya sehingga ia membacanya sekali duduk pada setiap buku Anda.  Apa yang mendasari Anda berkeinginan menerbitkan kedua buku tersebut secara indie dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan, menyusun hingga menerbitkannya?
R:  Saya ingin menerbitkan kedua buku tersebut supaya tulisan saya tidak berhenti pada diri saya sendiri tetapi dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Dengan demikian, saya berharap ada lebih banyak orang yang mendapat "berkat" melalui tulisan saya dan juga dapat memberikan masukan berupa kritik maupun saran kepada saya. Dorongan dari teman-teman yang pernah membaca tulisan saya, yang menyarankan untuk membukukannya, merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memotivasi saya untuk menerbitkan kedua buku tersebut. Terima kasih saya kepada Mas Edy Zaqeus, Mas Wishnubroto dan Mbak Yunita Harahap yang selalu mendukung saya untuk menulis.


Untuk buku Air Mata yang berupa kumpulan 70 puisi, sebenarnya isi dari buku itu sudah sejak lama ada dan tersimpan rapi dalam usb saya, sehingga untuk menerbitkannya tidak begitu memakan waktu lama. Kira-kira hanya dibutuhkan waktu selama satu bulan. Tapi jangan lupa, bahwa puisi-puisi tersebut ditulis selama bertahun-tahun dalam catatan pribadi saya. Untuk buku Cerita Mereka, Cerita kita, saya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, berawal dari tulisan pengalaman saya yang saya share melalui FB dan ternyata banyak yang meminatinya. Karena itu saya berusaha untuk memikirkan  pengalaman-pengalaman saya yang lain yang menyentuh dan dapat menjadi pelajaran bagi kita bersama. Maka tersusunlah 25 kisah tersebut dalam waktu sekitar tiga bulan.
 
A:  Kumpulan puisi dan cerita Anda sangat menyentuh hati.  Dari mana sajakah ide/inspirasi yang Anda dapatkan selain pengalaman pribadi dan orang-orang yang Anda kenal?  Apa yang mendorong Anda ingin menuliskannya?
R:  Kebanyakan puisi maupun cerita yang saya tulis muncul dari pengalaman saya berkaitan dengan orang-orang atau kejadian-kejadian yang bersentuhan dengan saya. Ide tersebut muncul dari pengamatan saya terhadap segala sesuatu yang terjadi. Tentunya setiap hari kita akan berhadapan dengan banyak peristiwa. Dengan mengamatinya, maka kita bisa menuliskannya. Sayang, banyak peristiwa yang kita biarkan lalu begitu saja. Saya terdorong menuliskannya supaya apa yang ada di hati saya bisa tertuang dan siapa tahu dapat berbicara kepada orang lain. Warisan bagi anak-cucu untuk bvisa menceritakan kisah hidup saya. Kalau tidak ditulis bisa lupa.


A:  Buku Cerita Mereka Cerita Kita banyak menyeritakan mengenai pengalaman Anda sebagai seorang dosen dan sahabat.  Apakah komentar mereka—para dosen, teman-teman/sahabat, mahasiswa, dan lain-lainnya setelah membaca buku Anda?  Komentar manakah yang menurut Anda sangat berkesan?  Apa alasannya?
R:  Ini pertanyaan yang sangat menarik bagi saya dan saya ingin membagikannya dengan penuh antusias. Karena saya adalah dosen matematika maka para dosen tidak begitu menanggapi terbitnya buku saya, mungkin karena tidak ada matematiknya sama sekali. Cuma mereka tahu bahwa saya "sedikit berbeda". Walaupun demikian ada juga beberapa dosen yang meminta buku tersebut. Teman-teman banyak sekali yang mendukung dan memberikan pujian terhadap buku tersebut. Yang paling seru adalah komentar mahasiswa. Mungkin mereka tidak menduga bahwa mereka mempunyai seorang dosen yang suka menulis. 

Pada waktu saya mulai melempar cerita-cerita yang beberapa adalah kisah nyata yang saya alami bersama mereka, ramailah celotehan mahasiswa tersebut. Ada yang mengatakan: "Ibu salah masuk jurusan" atau  mereka menanyakan siapa orang-orang yang terlibat dalam cerita tersebut karena saya tidak menyebutkan nama asli mereka. Ada pula yang meminta kalau buku tersebut "published" maka mahasiswa harus diberi "special price", kalau bisa dibagi-bagikan. 

Komentar yang paling berkesan adalah waktu saya menyeritakan tentang "Mahasiswaku yang Bodoh". Cerita itu menyeritakan tentang seorang mahasiswa yang nyaris DO karena dia harus bekerja membiayai adiknya yang kuliah di Fakultas Kedokteran. Mahasiswa itu sudah lama lulus. Waktu ia membaca cerita itu, dia berkomentar kepada teman-temannya: "Itu gue banget." Setelah itu ia berkata kepada saya: "Ibu, saya tidak akan melupakan kebaikan Ibu."  Saya pun menjawab: "Saya juga tidak akan bisa melupakan kamu." Jadi terharu deh. Dari situ saya belajar bahwa mahasiswa itu tidak hanya membutuhkan ilmu tetapi juga membutuhkan sentuhan hati. O iya, satu lagi, ada beberapa dari mereka yang mengatakan, "Bu, bikin dong satu buku yang isinya tentang ulah mahasiswa yang ibu pernah alami, pasti banyak peminatnya." Boleh dipikirkan dan akan saya beri judul Pernak-Pernik Mahasiswa. Usul yang jenius, aha!!! 

A:  Apa rencana Anda selanjutnya dalam dunia tulis-menulis setelah menerbitkan kedua buku indie tersebut?
R: Akan terus menulis tentang gulir kehidupan yang belum berhenti. Ingin menerbitkannya di tangan penerbit supaya bisa terdistribusi lebih luas. Mungkin "menulis" bisa menjadi investasi saya utuk masa tua.

A:  Apakah keistimewaan sebagai salah satu penulis yang menerbitkan buku secara indie? Trik-trik apa yang Anda gunakan untuk memasarkannya?
R:  Keistimewaan menerbitkan buku secara indie adalah kita tidak perlu menunggu pihak penerbit untuk menerbitkannya. Kita juga bisa mendistribusikannya ke tempat-tempat yang kita inginkan yang mungkin tidak terjangkau oleh penerbit. Kemudian bisa mengeluarkan produk yang bersifat eksklusif. Menerbitkan buku secara indie ada keuntungan dan kerugiannya. Tapi dengan menerbitkan buku indie, saya cukup merasa bangga saat memberikannya pada orang lain. Untuk memasarkan buku saya sangat dibantu oleh mentor menulis saya, mas Edy Zaqeus yang sering memakai buku saya sebagai contoh sehingga banyak yang berminat. Selain itu melalui teman-teman, melalui jejaring sosial, bercerita pada mahasiswa/ dosen dan sebagainya. Memang penyebarannya agak kurang dibanding kalau buku tersebut diterbitkan oleh pihak penerbit.

A:  Sebagai penulis, apa yang menjadi modal utama untuk meningkatkan kualitas penulisan Anda dan sumber apakah yang dapat memberikan/menjaga motivasi Anda untuk tetap menulis?
R:  Menulis, belajar dari tulisan orang lain, belajar menulis dari penulis-penulis baik yang lebih berpengalaman maupun yang belum berpengalaman. Saya belum pernah memikirkan bagaimana menjaga supaya motivasi menulis saya tetap ada, karena saya belum pernah kehilangan motivasi untuk menulis. Mungkin akun jejaring sosial cukup membantu saya untuk menulis. Diskusi dengan teman-teman yang juga suka menulis, mengikuti training menulis juga sering menumbuhkan motivasi saya untuk menulis.

A:  Sebagai salah satu pembaca novel Antusiasme, ceritakan bagaimana pertama kali Anda mengenalnya dan bagaimanakah mendapatkannya?
R:  Pertama kali saya mengenal buku Antusiasme adalah rekomen dari sahabat saya, Yunita Harahap, dan kemudian membacanya di blog penulis buku ini (Mbak Fida) kemudian saya mencari buku tersebut. Saya mendapatkan buku Antusiasme dengan menghubungi Penerbit Bina Kasih yang menerbitkan buku ini. Ada pengalaman menarik di sini. Saya mengatakan pada penerbit bahwa saya sangat membutuhkan buku tersebut dan harus mendapatkannya kurang dari dua hari. Alkisah, buku tersebut diantar ke rumah saya. Pelayanan yang luar biasa!

A:  Apa yang menjadi daya tarik dan motivasi Anda sehingga berkeinginan membeli buku tersebut dan membacanya?
R:  Yang pertama menarik perhatian saya adalah tulisan sub judul 'Novel Perjuangan Seorang Penulis Meraih Mimpi'. Sepertinya penulis novel ini mempunyai impian yang sama dengan saya, ingin menulis. Dan untuk mewujudkan impiannya dia harus berjuang. Kata berjuang itu sangat menarik hati saya dan saya ingin mengetahui bagaimana perjuangan seorang penulis dalam meraih mimpinya. Siapa tahu dapat menjadi contoh dan penyemangat bagi saya.

A:  Sebagai salah satu pembaca novel Antusiasme, hal apakah yang dapat Anda petik sebagai pembelajaran dari cerita tersebut?
R:  Bagaimana seharusnya hidup sebagai istri dan ibu dalam keluarga; Semangat  dan perjuangan yang luar biasa, sepertinya penulis mengajarkan "Jangan menyerah, karena menyerah itu gampang!"; Tidak ada jalan buntu kalau Tuhan menghendakinya. Semua yang terjadi, pintu yang terbuka adalah anugerah Tuhan semata, patut digunakan semaksimal mungkin;  Siapa menabur dengan bertetesan airmata, akan menuai dengan sorak sorai.

A:  Dari hasil menikmati Antusiasme, cerita apa yang menurut Anda paling menarik/berkesan atau paling disukai? Apakah alasannya dan dapat ditemukan di bab ke berapa?
R:  Yang paling menarik bagi saya adalah cerita tentang kesukacitaan di bab 11. Cerita bagaimana Yuli ingin memesan buku memasak untuk memotivasi adik iparnya yang berpikir sudah tua dan tidak ingin produktif lagi. Hal ini mengajarkan pada saya bahwa kreativitas kita, mengerjakan apa yang Tuhan percayakan dapat berguna untuk memotivasi orang lain yang terpuruk dan tidak mempunyai semangat. Sukacita adalah judul yang tepat untuk bab ini karena jika karya kita dapat membantu orang lain, itu akan mendatangkan sukacita.

A: Kira-kira kepada siapa Anda merekomendasikan novel Antusiasme kepada para pembaca dan apakah alasannya?
R: Saya akan merekomendasikan buku ini, khususnya untuk orang-orang yang tidak bersemangat lagi dalam hidupnya atau bagi mereka yang suka mengasihani diri sendiri. Berharap perjuangan Mbak Fida bisa menjadi contoh yang menggugah semangat untuk berjuang.

A: Kembali mengenai dua buku Anda, Air Mata dan Cerita Mereka, Cerita Kita, kepada siapakah Anda merekomendasikannya dan bagaimanakah mendapatkannya? 
R: Saya merekomendasikan kepada orang-orang yang bersentuhan dengan hidup manusia seperti mahasiswa, dosen, guru, konselor dan siapa saja yang punya hati pada sesama, pengamat kehidupan dan pecinta seni (untuk buku puisi khususnya). Tak lupa kepada orang-orang yang sedang belajar menulis. Sementara ini, kalau ingin mendapatkannya bisa email ke saya di ririnie@yahoo.com.sg atau add di FB dengan nama Rianti Setiadi lalu pesan di inbox. Berharap dalam waktu tidak terlalu lama buku tersebut sudah bisa diterbitkan oleh pihak penerbit sehingga dapat diperoleh di toko-toko buku.

Profil Penulis

Rianti Setiadi adalah seorang dosen Statistika Terapan di Departemen Matematika, Universitas Indonesia. Menyelesaikan studi S1 di Departemen Matematika UI dan S2 di Departemen Matematika ITB. Selain mengajar, penulis juga sering terlibat dalam berbagai survei dan analisis data.

Kegemarannya menulis sudah dimulai sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dan berlanjut sampai sekarang. Beberapa tulisannya pernah dipublikasikan di beberapa surat kabar harian dan majalah lokal saat ia duduk di bangku SMA. Tulisannya yang umumnya berupa cerita fiksi dan puisi tentang kehidupan sering dibacakan di beberapa pemancar radio di Jakarta. Pada acara-acara tertentu, penulis sering membacakan sendiri puisi yang ditulisnya.

Berangkat dari kumpulan tulisan dalam catatan pribadi dan didorong oleh beberapa rekan yang juga gemar menulis, mulailah timbul niat untuk menerbitkan kumpulan coretannya. Buku yang diterbitkan tahun 2006 dengan judul Rangkaian Penggal Perjalanan, diterbitkan oleh Pioneer Jaya; Cerita Mereka, Cerita Kita, dan Airmata, diterbitkan secara Indie, 2013.  Beberapa tulisannya yang lain dapat dibaca pada blog yang dimilikinya: ririnie.blogspot.com (*)

Acara ini disponsori oleh:
dan